Anggota DPR Minta Pemerintah Hati-hati atas Vaksin Covid-19

Anggota DPR Minta Pemerintah Hati-hati atas Vaksin Covid-19

Jakarta, Sergapnusantara.com- Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah berhati-hati terkait pengadaan vaksin virus corona (Covid-19). Terlebih, saat ini salah satu relawan uji klinis vaksin produksi AstraZeneca di Brasil meninggal dunia.

AstraZeneca merupakan salah satu perusahaan farmasi asal Inggris yang bekerja sama dengan pemerintah Indonesia terkait pengadaan vaksin Covid-19.

"Perlu dicatat bahwa pemerintah harus hati-hati untuk memeriksa vaksin ini, mulai dari tingkat keamanannya, jadi ketika kita berikan ke masyarakat apakah betul-betul meningkatkan imunitas masyarakat," ujar Saleh saat dihubungi Sergapnusantara.com, Jumat (23/10).

Menurut politikus PAN itu, pemerintah harus menjadikan insiden meninggalnya salah satu relawan uji klinis itu sebagai catatan. Di sisi lain, pemerintah juga harus memastikan bahwa relawan uji klinis yang meninggal itu benar-benar disebabkan vaksin.

"Itu perlu dicek juga, apakah meninggalnya karena vaksin atau justru karena sebab lain. Ini kan keterangan resmi belum ada," kata Saleh.

"Harus ada keterangan resmi apa yang menyebabkan meninggal. Itu perlu dicek juga meninggalnya apakah karena vaksin atau justru karena sebab lain," kata dia menambahkan.

Di sisi lain, Saleh juga meminta pemerintah memastikan vaksin yang akan diedarkan di Indonesia terjamin halal. Menurut dia ini penting, lantaran mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam.

"Jangan sampai yang diberikan ke Indonesia ini vaksin yang enggak halal. Kita ini kan mayoritas penduduknya Islam, ini penting diperhatikan," ujarnya.

Namun begitu, Saleh mengapresiasi upaya pemerintah untuk segera mengadakan vaksin virus corona. Terlebih, saat ini kondisi pandemi di Indonesia masih mengkhawatirkan.

Sebelumnya, seorang sukarelawan yang ikut uji klinis vaksin Covid-19 yang dikembangkan Oxford University dan AstraZeneca dikabarkan meninggal, Rabu (21/10). Sejauh ini diduga penyebab kematiannya karena terpapar virus corona.

Ini merupakan kabar kematian pertama yang dilaporkan dalam serangkaian uji coba vaksin Covid-19 yang tengah berlangsung di seluruh dunia.

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo menyatakan vaksin buatan AstraZeneca mulai dikirim pada April 2021. Jokowi menyebut Indonesia akan mendapatkan 100 juta dosis vaksin dari AstraZeneca setiap bulan. Oleh sebab itu, ia meminta kedatangan vaksin dipersiapkan dengan matang.(***)