KHAWATIR TERJANGKIT, WARGA KEBERATAN MES TAMAN KEHATI DIJADIKAN TEMPAT ISOLASI PASIEN COVID-19

KHAWATIR TERJANGKIT, WARGA KEBERATAN MES TAMAN KEHATI DIJADIKAN TEMPAT ISOLASI PASIEN COVID-19

Mesuji Lampung, Sergapnusantara.com- Kabar adanya aksi penolakkan masyarakat terkait rencana Pemerintah Kabupaten Mesuji melalui Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang akan menjadikan Mes Taman Kehati yang terletak di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Tanjung Raya, sebagai tempat untuk mengisolasi pasien yang terpapar virus Covid-19 masih menjadi polemik dikalangan masyarakat.Hal itu disebabkan karena besarnya rasa ketakutan warga serta ketidak pahaman tentang penanganan dan kondisi pasien covid-19 yang butuh tempat memadai selama masa isolasi. Alhasil, sempat terjadi penolakan dari warga Desa Mekar Jaya dan Desa Mekar Sari yang khawatir tertular virus covid-19 jika wilayahnya dijadikan sebagai tempat isolasi pasien covid-19.

Kendati sudah dilakukan pertemuan antara pihak warga dengan Kepala BPBD dan Camat Tanjung Raya didampingi dari Dinas Kesehatan dan Kepala Puskesmas Brabasan bersama Kepala Desa Mekar Jaya dan Mekar Sari serta Kapolsek Tanjung Raya guna melakukan musyawarah memediasi persoalan tersebut dengan puluhan masyarakat yang kumpul dibalai desa Mekar Jaya, namun wacana itu belum sepenuhnya dapat diterima oleh masyarakat setempat.

Wakil Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Mesuji, Syahril yang juga Kepala BPBD Kabupaten Mesuji mengatakan, Pemkab Mesuji melakukan langkah-langkah penanganan untuk membantu pasien dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan ini keadaan darurat yang harus dilakukan, dan ini sudah menjadi keputusan pemerintah daerah untuk menjadikan Mes taman Kehati yang sejatinya memang aset milik Pemkab setempat sebagai tempat isolasi untuk pasien Covid-19.

"Wajar kalau masyarakat menolak karena masyarakat perlu pemahaman dan kami sebagai Gugus Tugas harus sampaikan kepada masyarakat bahwa ini keadaan darurat,” jelas Syahril usai mediasi dan memberi pemahaman kepada masyarakat dibalai Desa Mekar Jaya.

Syahril menambahkan, hasil audensi dengan masyarakat yang dilakukan belum ada kata sepakat dari masyarakat artinya belum menemui titik temu namun yang jelas pihaknya meminta masyarakat untuk bekerja sama dengan pemerintah dan sama-sama menyadari ini untuk kepentingan seluruh masyarakat Kabupaten Mesuji.”Kalau titik temu belum bisa kita simpulkan tapi kita berharap masyarakat bisa mengerti dan menerima, jika mes taman kehati dijadikan tempat Isolasi pasien orang tanpa gejala (OTG),”tambahnya.

Sementara Camat Tanjung Raya Komang Sutiaka saat dihubungi media ini menjelaskan, bahwa persoalan tersebut hanya karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang penanganan virus covid-19. Dimana masyarakat berasumsi jika wilayahnya sudah dipakai untuk tempat isolasi pasien covid-19 maka akan menjadi ancaman bagi yang lain.

Untuk itu, pihaknya terus berupaya meyakinkan warga bahwa hal itu tidak perlu menjadi ketakutan masyarakat. Sebab, penentuan lokasi isolasi bagi pasien yang terpapar covid-19 di Mes Taman Kehati sudah dengan penuh pertimbangan dan sudah menjadi keputusan Pemkab Mesuji, karena hanya disanalah tempat yang paling pas untuk menangani pasien covid-19, karena lokasi dan fasilitasnya sangat memadai.

“Ini hanya persoalan misskomunikasi dan ketidak pahaman masyarakat tentang penanganan virus covid-19. Pemkab Mesuji memilih Mes Taman Kehati sebagai tempat isolasi sudah dengan berbagai pertimbangan. Selain tempat dan fasilitasnya yang memadai, juga lokasinya yang berupa taman dan sudah dipagar keliling kita anggap adalah tempat yang paling strategis dan paling pas untuk menangani pasien covid-19,” jelasnya.

Masih menurut Komang, bahwa dengan terbitnya Peraturan Bupati Nomor 37 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin, Penegakan Hukum, Pencegahan, Pengendalian Covid-19 di Kabupaten Mesuji, pihaknya telah menyampaikan kepada seluruh Kepala Desa dan Aparatur Desa untuk ikut melakukan pencegahan penyebaran virus Covid-19 dengan selalu mematuhi protokol kesehatan dan rajin menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak bepergian keluar daerah apalagi yang berstatus zona merah.

“Sejauh ini, kita terus bersosialisasi menyampaikan kepada para Kades, agar menghimbau serta memantau warganya untuk tidak bepergian ke daerah zona merah demi meminimalisir penyebaran covid-19 di Kabupaten Mesuji,”tambahnya.

Diketahui dalam pertemuan itu Warga atas nama SP (inisial) menyampaikan bahwa sebagai masyarakat yang tinggal di sekitar lingkungan taman ke hati ada rasa kekhawatiran kalau pasien Covid-19 di isolasi di Mes taman kehati. Sebab menurutnya selain dekat dengan warga di lingkungan taman kehati juga ada warga yang bekerja sebagai karyawan .”Ya benar kami masyarakat harus patuh sama pemerintah, tapi kami juga sebagai masyarakat yang tinggal disini punya hak untuk keberatan,”kata SP.

Dalam pertemuan itu Kepala Desa Mekar Jaya, Kecamatan Tanjung Raya, Sarno juga menyampaikan adanya mis comunication antara Tim Gugus Tugas dalam ini Pemerintah Daerah dengan masyarakat Mekar Jaya dan Mekar Sari.

“Kami sebagai kepala desa juga awalnya tidak tau terkait rencana itu, sebab sebelumnya saya juga tidak diberi tau kalau ada rencana Mes Taman Kehati mau dijadikan sebagai tempat Isolasi pasien covid-19. Kemarin malam masyarakat berkumpul dan ribut menyatakan keberatannya dan ini harus di sampaikan, kita berharap nantinya perlahan masyarakat bisa menerima mudah-mudahan ini hanya miscomunication saja,”ungkap Sarno. (YANTO)