Walau Menghadapi Kontroversi, Pengurus Ponpes Alam Maroko Sebut Akan Terus Bertahan, ini Alasannya.

Walau Menghadapi Kontroversi, Pengurus Ponpes Alam Maroko Sebut Akan Terus Bertahan, ini Alasannya.
Foto Sergapnusantara.com (Radiyus Aripin)

Bandung Barat, Sergapnusantara.com- Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Qur’an Alam Maroko yang berada di Kampung Maroko, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menegaskan pihaknya akan tetap bertahan di lokasi saat ini.

Hal ini ditegaskan Dadang Budiman selaku Pimpinan Ponpes menanggapi kontroversi yang terjadi di tengah masyarakat terkait keberadaan Ponpes yang dianggap meresahkan warga.

Seperti diketahui, keberadaan Ponpes Tahfidz Qur’an Alam Maroko ini sempat mengalami penolakan warga dengan berbagai alasan seperti dianggap tidak memiliki izin, mengajarkan hal yang tidak sesuai dengan ajaran agama, dan beberapa alasan lainnya. 

“Kami akan tetap bertahan disini, karena kalau kami pindah sama artinya kami membenarkan tuduhan yang dialamatkan kepada kami”, jelas Dadang saat ditemui di Ponpes Alam maroko.

Terkait isu yang mengatakan bahwa Ponpes harus pindah karena mendirikan bangunan di lahan milik PT Indonesia Power (IP) tanpa izin, Dadang menyebut bahwa hal tersebut tidak fair.

“Kalau kami diminta pindah karena dianggap tinggal dan mendirikan bangunan di atas lahan milik IP, lalu bagaimana dengan bangunan lain milik warga yang juga ada disini? Berarti semua juga harus pindah dong, bukan hanya kami saja?”, ungkap Dadang.

Dilanjutkan Dadang, saat ini Ponpes memiliki 75 Santri yang mana 16 orang berasal dari warga Desa Mekarjaya, dan sisanya berasal dari luar KBB seperti Kota bandung, Kabupaten Bandung, dan lainnya, dengan jumlah pengajar sebanyak 5 orang dari daerah setempat.Kami merasa tidak melakukan kesalahan, jadi kami akan tetap bertahan. Bahkan Insya Allah akan buka cabang di wilayah lain dengan target dalam tahun ini bisa membangun 20 Ponpes di wilayah lain, dimana yang terdekat Insya Allah di daerah Ciparay yang akan selesai 3 bulan lagi”, tegas Dadang.Saat disinggung mengenai kabar yang menyebutkan adanya ajaran sesat di Ponpes miliknya Dadang membantah hal tersebut dan mengatakan bahwa pihak MUI sudah mengecek langsung ke Ponpes dan menyatakan tidak ada pelanggaran.

“Dari MUI KBB sudah datang langsung mengecek kesini dan memastikan tidak ada hal janggal atau indikasi penyimpangan ajaran disini. Kami hanya Ponpes kecil yang mengajarkan santrinya untuk jadi Tahfidz Qur’an’, pungkasnya. (Radiyus Aripin)