Muncul 'Musuh' Tak Terlihat di Tengah Perang Rusia-Ukraina!

Muncul 'Musuh' Tak Terlihat di Tengah Perang Rusia-Ukraina!

Jakarta, Sergapnusantara.com- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan kemungkinan terjadinya peningkatan kasus Covid-19 di tengah serangan militer yang digencarkan Rusia ke Ukraina.

Melansir CNN International, Sabtu (12/3/2022), sejumlah aktivis di wilayah tersebut mengaku telah melihat ada gelombang sebaran penyakit selama perang yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

"Beberapa relawan kami terinfeksi Covid saat membantu mengelola pengungsi di perbatasan dan pusat pengungsi," kata Constanta Dohotaru, seorang aktivis yang membantu para pengungsi di Moldova.

"Dan karena di Moldova dan Ukraina tingkat vaksinasi sangat rendah, pandemi masih berlanjut," katanya.

Tingkat vaksinasi Covid-19 di Moldova baru mencapai 29%, sementara di Ukraina sekitar 34%, menurut data terbaru.

Para pejabat WHO dalam jumpa pers beberapa waktu lalu mengatakan bahwa serangan militer Rusia ke Ukraina akan semakin meningkatkan sebaran virus Covid-19.

"Virus ini akan mengambil peluang untuk terus menyebar. Kami menyadari bahwa negara dalam situasi yang sangat berbeda, menghadapi tantangan yang berbeda. Ada banyak gerakan dan pengungsi akibat krisis ini," kata Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk Covid-19.

Van Kerkhove menambahkan bahwa WHO akan bekerja dengan negara penerima pengungsi untuk memastikan bahwa pengujian vaksinasi Covid-19 terus berlanjut.

Hingga saat ini, diperkirakan sudah lebih dari 2 juta orang melarikan diri dari Ukraina, di mana sebagian besarnya pergi ke Polandia.

WHO dalam sebuah unggahannya di Twitter beberapa waktu lalu menggambarkan situasi ini sebagai krisis pengungsi yang tumbuh paling cepat di Eropa selama lebih dari 75 tahun.

"Tentu saja akan ada peningkatan Covid-19 dalam populasi di Ukraina, tanpa diragukan. Tak ada akses obat, vaksinasi dihentikan, dan vaksinasi juga sudah rendah," kata Mike Ryan, direktur eksekutif program kedaruratan kesehatan WHO.